Laman

Sabtu, 30 April 2016

BKPRMI Kampanye Tolak LGBT di Bundaran HI

Kampanye Tolak LGBT dengan Jalan Santai di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada Ahad (6/3), bertepatan dengan car free day.

DPPBKPRMI.BLOGSPOT.COM, JAKARTA - Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) menegaskan sikapnya untuk menolak keberadaan kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Seperti dikutip dari laman http://www.republika.co.id/, sikap ini terwujud dalam Kampanye Penolakan LGBT oleh BKPRMI pada Ahad (6/3) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, bertepatan dengan acara car free day.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) BKPRI, H. Said Aldi Al Idrus, S.E., meyatakan kampanye BKPRMI ini memiliki  dua tujuan, yakni menolak kelompok LGBT yang semakin mewabah di Indonesia, serta membangun kedaran hidup sehat di kalangan pemuda Indonesia, khususnya remaja masjid.

"Indonesia harus menolak LGBT karena tidak sesuai dengan ajaran semua agama dan budaya kita di nusantara. Sudah saatnya anak-anak muda dan generasi penerus bangsa dibentengi dari kerusakan moral yang semakin hari semakin mengkhawatirkan," tegas Said Aldi pada Ahad (6/3).

BKPRMI, lanjutnya, fokus pada pembinaan dan kaderisasi pemuda dan remaja masjid Indonesia," papar Said di sela-sela acara kampanye dengan berjalan santai di arena car free day, kawasan Bundaran HI, Jakarta.

Sedangkan Ketua Panitia Pendidikan dan Pelatihan Nasional (Diklatnas) Kader Dakwah BKPRMI Angkatan I, Sedek Rahman Bahta, S.Sos., menyatakan kegiatan kampanye dengan jalan santai ini merupakan rangkaian dari kegiatan Diklatnas yang telah dilaksanakan sejak dua hari sebelumnya.

"Acara Diklatnas BKPRMI sudah ditutup secara resmi pada Sabtu (5/3) kemarin, oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si., sehingga pagi ini, Ahad (6/3), kami melakukan jalan santai bersama seluruh kader BKPRMI yang mengikuti pelathan," jelas Sedek.

BKPRMI, lanjutnya, menginginkan agar pemuda Indonesia bisa berada di arah yang benar untuk menjadi lokomotif pembangunan bangsa Indonesia.

Penulis: Muhammad Ibrahim Hamdani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar